Friday, December 30, 2022

Membangun Etiket Untuk Pengembangan Diri dalam Dunia Kerja Pada Karyawan Dandan


Membangun Etiket Untuk Pengembangan Diri dalam Dunia Kerja

Pada Karyawan Dandan


Tujuan Penulisan Artikel

Artikel ini tulis bukan hanya semata untuk memenuhi tugas Etika Bisnis, tapi penulis juga berharap dapat memberikan edukasi kepada pembaca artikel tentang Etiket dalam dunia kerja.

Pendahuluan

Etiket ialah pedoman yang mengatur tindak dan gerak manusia yang berkaitan dengan: sikap dan perilaku, bagaimana cara bersikap dan berperilaku dalam menghadapi situasi; ekspresi wajah, yaitu bagaimana raut muka yang harus ditampilkan dalam menghadapi suatu situasi, misalnya dalam melayani tamu; penampilan sopan santun cara menampilkan diri, misalnya: cara duduk, cara berdiri yang wajar dan tidak dibuat-buat; cara berpakaian, baik menyangkut gaya pakaian, tata warna, keserasian model yang tidak mencolok dan lain-lain; cara berbicara, yaitu tata cara/sopan santun dalam berbicara baik secara langsung maupun tidak langsung; gerak-gerik, yaitu sopan santun dalam gerak- gerik badan dalam berbicara secara langsung berhadapan dengan tamu.

Manfaat dan Tujuan Etiket :

a.      Mempererat hubungan

b.     Memberikan kenyamanan pada orang sekitar

c.      Menjaga Perasaan orang lain.

d.     Menjaga Hubungan yang baik.

e.      Membangun loyalitas dengan pelanggan.

Setiap individu perlu melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan yang berpengaruh pada perkembangan diri, dalam memulai karir setiap individual pasti memulai dari awal dan tidak instan untuk mencapai jabatan yang tinggi, sebelum menuju jabatan yang tinggi tersebut individu membutuhkan pengalaman, skill dan kedisiplinan untuk pengembangan diri. Sebelum mendalami peran dan mengasah kemampuan dalam suatu bidang pekerjaan hal yang paling krusial dalam dunia pekerjaan adalah Etiket, etiket ialah suatu sikap atau aturan yang mengatur hubungan antara kelompok manusia dalam suatu hubungan.

Metode

Pada pengumpulan data untuk menunjang artikel menggunakan angket, untuk mendapatkan data primer dan interview, Wawancara dilakukan pada tanggal 3 Mei 2022 di  Toko Dandan, Depok. Sasaran Wawancara ialah Karyawan Toko Dandan yang bernama Elsa Ardianti, Kelahiran Garut, 20 Mei 2002, Bekerja di Toko Dandan sejak Bulan Maret 2022.


Draft Pertanyaan Wawancara

1.     Siapa nama lengkap kakak?

2.     Bekerja sebagai karayawan Dandan Sejak Kapan?

3.     Apakah ada alasan bekerja di Dandan?

4.     Tugas kakak bekerja di Dandan Apa saja?

5.     Apakah ada aturan signifikan dalam bekerja?

6.     Siapa yang mengawasi atau menilai kinerja karyawan di Dandan

7.     Apa yang Narasumber rasakan ketika mulai memasuki dunia pekerjaan, Pasti akan ada perbedaan dari aktivitas kakak dengan rekan kerja di tempat yang sekarang dan sebelumnya?

8.     Bagaimana hubungan narasumber dengan rekan kerja di tempat yang sekarang dan sebelumnya?

9.     Apakah narasumber pernah mengalami kesulitan ketika bersosialisasi dengan rekan kerja?

10.  Apa apa saja yang akan dilakukan narasumber untuk menerapkan etiket yang baik pada pribadi narasumber ditempat kerja?

11.  Selain menerapkan etiket pada diri sendiri, bagaimana narasumber menerapkan etiket yang baik antar teman kerja?

12.  Bagaimana solusinya agar narasumber bisa bertahan atas semua masalah yang ada ditempat kerja?

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil Wawancara yang telah dilakukan pada narasumber yang bekerja sebagai pramuniaga, Tugas utama seorang tenaga penjual adalah memberikan pelayanan yang berkualitas kepada konsumen. Asisten penjualan harus membantu konsumen menemukan kebutuhan mereka, mendengarkan keluhan, dan membimbing konsumen untuk membuat pilihan yang tepat. Rekan penjualan harus peka terhadap umpan balik konsumen. Tenaga penjual bertanggung jawab untuk menyambut pelanggan dengan ramah dan sopan.

SOP berfungsi sebagai pedoman kerja, landasan hukum, informasi hambatan kerja dan tolak ukur kedisiplinan. Fungsi utama prosedur operasi standar adalah untuk memandu pelaksanaan pekerjaan. SOP yang berisi tahapan dan urutan kerja akan memandu karyawan melalui tugas. Aturan kerja adalah pengaturan hal-hal yang harus dilakukan atau diikuti oleh karyawan selama operasi perusahaan atau di lingkungan kerja. SOP dan Aturan dalam suatu perusahaan atau pekerjaan akan menyesuaikan dalam penerapan etiket pribadi dan kelompok.

Kelalaian atau kegagalan dalam melakukan SOP atau tahapan pekerjaan dan aturan ruang lingkup pekerjaan memiliki sanksi atau ketentuan yang harus dipenuhi, narasumber pernah melakukan kelalaian dalam menjadi kasir dan uang yang ada dalam laporan tidak sesuai dengan yang ada dikasir, maka narasumber harus mengganti atau menanggulangi kekurangan uang tersebut.

Toko Dandan  memiliki supersivor guna membantu perusahaan dalam mencapai produktivitas selain itu supervisor juga membantu, membimbing, memotivasi, dan  mengarahkan karyawannya.

Kenyamanan kerja merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan pribadi dan organisasi. Seorang individu yang dapat dijamin keberhasilannya dalam bekerja akan merasa nyaman sehingga individu tersebut dapat tampil sesuai dengan yang diharapkan bahkan melebihi harapan pribadi dan organisasinya dan berlaku juga sebaliknya, jika lingkungan kerja tidak memberikan rasa nyaman maka kinerja karyawan cendrung menurun dan tidak maksimal.

Etiket merupakan bentuk interaksi tatakrama atau sopan santun satu individu terhadap individu lain atau kelompok tertentu dalam ruang lingkup pergaulan yang perlu selalu diperhatikan agar hubungan berjalan dengan baik. Dalam dunia kerja Formal terdapat aturan aturan atau etiket yang menyangkut rekan kerja atau atasan, dalam bertutur kata, dalam kesopanan berpakian, kerapian, cara beradaptasi dengan karyawan lain.  Dalam membangun etiket yang baik pada rekan kerja kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi antara rekan kerja satu divisi agar tidak terjadi kelalaian atau miss komunikasi yang bisa berakibat pada pekerjaan. Dalam dunia pekerjaan harus saling pengertian satu sama lain dan jangan malu untuk minta maaf duluan ketika merasa salah, rendah hati dan sering bertanya agar tidak terjadi kesalahan.

Berikut hal hal yang harus dilakukan untuk menjaga etiket didalam ruang lingkup kerja:

1.     Memperkenalkan diri kepada rekan kerja dengan sopan dan ramah.

2.     Ucapan salam, seperti Ucapan Selamat pagi kepada rekan kerja atau pelanggan.

3.     Tidak mengurusi urusan pribadi orang lain atau rekan kerja

4.     Loyal kepada rekan kerja, dan tidak egois.

5.     Mempunyai Empati terhadap rekan kerja.

Kesimpulan

Dalam dunia kerja etika dan etiket sangat diperlukan, etiket membantu individu dalam pengambilan keputusan atau bersikap sesuai dengan kondisi, situasi dan tempat agar tidak salah bertindak atau melakukan hal hal yang diluar batas kewajaran. Berperilaku sopan dan ramah membuat orang disekitar menjadi nyaman dan dapat meningkatkan kepercayaan orang terhadap suatu individu.


ETOS KERJA NEGARA JEPANG

 ETOS KERJA NEGARA JEPANG



       Etos Kerja adalah kemampuan untuk mempertahankan nilai moral atau mencakup sikap yang membentuk cara seseorang dalam melakukan tugasnya di tempat kerja sesuai dengan nilai-nilai moral yang positif. Berdasarkan referensi jurnal yang telah kami teliti dapat disimpulkan bahwa negara Jepang merupakan negara maju yang menerapkan sistem kerja yang jumlah jam kerjanya panjang bahkan seringkali terlihat mereka bekerja di hari libur seperti hari sabtu atau minggu tanpa dihitung lembur. Para pekerja di Jepang seringkali digambarkan sebagai pekerja yang penuh disiplin, berdedikasi tinggi, penuh loyalitas pada pekerjaan dan perusahaan.

Terdapat nilai budaya yang khas yang ditanamkan pada perusahaan Jepang, diantara :

1.          Metafora keluarga pada perusahaan Jepang. Seorang pekerja akan dianggap menjadi bagian dari keluarga perusahaan, mulai dari yang bekerja sebagai tukang sapu sampai pemilik perusahaan berada pada satu payung yang sama. Hal ini dapat terlihat dalam perkenalan dimana seseorang cenderung akan menyebutkan dahulu afiliasi mereka daripada posisi mereka dalam pekerjaan. Untuk menanamkan nilai ini, perusahaan umumnya akan memulai kegiatan dengan Chourei (Apel Pagi) yang tidak hanya bertujuan untuk mempersiapkan mengenai apa yang harus dicapai pada hari tersebut. Namun, juga menanamkan filosofi perusahaan dengan membaca motto dan slogan perusahaan bersama-sama. Disisi lain perusahaan wajib memberikan penghargaan dan kemudahan bagi para karyawannya dengan cara pemberian tunjangan anak dan istri, kemudahan mencicil rumah, tunjangan Pendidikan anak, sampai pada jaminan hari tua.

2.           Shushin Koyo Seido dan Nenko Joretsu, dapat diartikan sebagai sistem kerja seumur hidup yaitu seseorang akan bekerja di suatu perusahaan mulai dari lulus Universitas sampai dengan masa pensiun. Sedangkan Nenko Joretsu adalah sistem penggajian berdasarkan senioritas. Sistem ini menjamin bahwa gaji seseorang sudah ditetapkan sesuai masa kerjanya dalam perusahaan. Dengan sistem ini, maka perusahaan menjamin harmoni yang tetep terjaga antara pekerja baru dengan pekerja senior.

3.               Kigyo betsu kumiai adalah serikat pekerja berbasis korporasi menjamin setiap pekerja yang bekerja dalam perusahaan. Mayoritas anggota dari serikat pekerja adalah pekerja dari perusahaan besar. Sedangkan pekerja dari perusahaan kecil umumnya tidak tergabung dalam serikat pekerja sehingga tidak dapat menyuarakan pendapat mereka.

       Dari pernyataan sistem etos kerja tersebut juga memiliki konsekuensi pada sistem etos kerja negara Jepang diantaranya :

1.     Service Over Time

    Pekerja Jepang dikenal sebagai pekerja keras, hal ini dapat terlihat dari tingginya jumlah jam kerja pekerja Jepang jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Perusahaan tidak menganggap hal tersebut sebagai overtime, tetapi dinilai sebagai bentuk komitmen akan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Dengan demikian pekerja tidak mendapatkan penghargaan lebih atas jam kerja yang melebihi standar yang ada.

2.           Karoshi adalah fenomena dimana kematian seseorang yang diakibatkan oleh kelelahan akibat kerja berlebihan. Fenomena ini menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh masyarakat Jepang dan juga tantangan bagi perusahaan Jepang dalam mengelola sumber daya manusianya.


    Penelitian ini bersumber dari jurnal yang berjudul SERVICE OVERTIME DAN KAROSHI: KONSEKUENSI DARI ETOS KERJA JEPANG  

 

Widiandari, A. (2015). KONSEKUENSI DARI ETOS KERJA JEPANG . Neliti.

https://media.neliti.com/media/publications/90655-ID-service-overtime-dan-karoshi-konsekuensi.pdf

 

 

Emergenetics for Innovation

 

SUMMARY

Emergenetics for Innovation

 

Aditya Nugraha, Founder CI Academy yang sengaja menjadikan Maria Qibtiyah Excecutive Coach sebagai salah satu narasumber di youtube nya dengan topik pembicaraan Emergenetics for Innovation.

Beliau memulai karir sebagai posisi sekretaris di salah satu hotel berbintang 5, selang 1 tahun pindah ke perusahaan asuransi bekerja selama 16, 5 tahun. Tak hanya itu, beliau juga sempat berbisnis. Sebagai seorang coach hal menarik yang paling dirasakan oleh mba maria adalah pembelajaran yang banyak dari orang lain, sehingga banyak belajar dar berbagai klien, industri dan hal ini yang secara terus menerus di asah. Selain itu ada beberapa hal relate mengenai pimpinan yang memiliki sifat galak namun ketika mba maria sadar bahwa apa yang dilakukan pimpinannya selama ini membuat mba maria sangat berterima kasih karena banyak belajar dari pengalaman tersebut. Hal menarik lainnya ada pada perbedaan budaya di setiap negara tempat beliau bekerja dann dari itu belajar untuk saling menghargai atau respect pada masing-masing budaya temannya.

Di situasi pandemi saat ini, sudut pandang mba maria menghadapi tantangan pada organisasi adalah dengan terus berinovasi memiliki cara baru yang harus diperhatikan dari segi emosional. Salah satu nya ketika seorang pemimpin mengejar target tetapi tetap memperhatikan tim, dan itu yang dijadikan tantangan pada saat berkolaborasi agar jadi lebih mudah. Seorang leader yang menghadapi tantangan harus lebih mengenal dirinya, bagaimana tim nya dan membuat beberapa kreativitas di dalam organisasi. Untuk mengenal tim nya sendiri mba maria melihat dari emergenetics seseorang. Yaitu dengan apa yang dilihat bagaimana bisa memotret cara berpikir dan perilaku seseorang. Terlebih lagi dengan pertemuan virtual dimana pemahaman akan bisa lebih terbantu dengan adanya emergenetics tersebut.

Emergenetics terdapat 2 bagian, diantaranya:

1.     Cara berpikir

Cara berpikir 4 atribut yaitu:

-        analitical (warna biru)

Contoh ketika ada seorang dalam mementoring dengan mempertanyakan data nya apa, faktanya apa, orang yang seperti ini merupakan orang yang memiliki cara berpikir analitical karena harus memiliki basisnya, dan cenderung lebih suka yang objektif.

-        struktural (warna hijau)

orang yang berpikir secara struktural cenderung lebih suka dengan agenda, praktis, rutin, detail.

-        sosial (warna merah)

orang yang berpikir secara struktural cenderung lebih suka menggunakan perasaan, peduli, bersosialisasi.

-        konseptual (warna kuning).

orang yang berpikir secara struktural cenderung lebih berimajinatif, intuitis terhadap gagasan, banyak ide, visioner.

 

2.   Perilaku

Dilihat dari luar seseorang seperti keseharian orang tersebut, memiliki 3 atribut yaitu:

  • keeksprefsifan (tampilan emosi seseorang kepada orang lain atau dunia pada umumnya)
  • keasertifan (bagaimana gaya dan upaya dalam menyampaikan pikirannya)
  • fleksibilitas (kemauan kita untuk mengakomodir pemikiran orang lain). Bagian ini bisa dilihat pada saat awal bertemu.

 

Dari 2 bagian diatas memiliki komposisi yang berbeda-beda. Tetapi dari semua atribut tersebut semua bisa melakukan  kreativitas, inovasi, imajinasi nya masing-masing tergantung bagaimana mereka tau kekuatannya karena bisa saling berkontribusi. Adapun tips untuk terus survive di masa pandemi ini adalah:

  1. Analitical, cari maknanya, objektifnya, tujuannya, referensi
  2. Struktural, membuat pola baru dalam bekerja. Misal pagi membuat kantor di kantor mengganti jadi membuat kopi di rumah.
  3. Sosial, jangan ragu ikut komunitas untuk mempelajari sesuatu baru yang saling menguatkan, juga bisa melakukan pertemuan.
  4. Konseptual, selalu memikirkan apa hal baru yang dilakukan dimasa yang akan mendatang?


Kesimpulan dari penjelasan diatas suatu Emergenetics adalah ilmu untuk melakukan identifikasi preferensi individual seseorang maupun seseorang dengan melihat kombinasi karakteristik yang timbul dari pengalaman hidup kita ataupun orang lain, dditambah faktor genetik ketika kita lahir. Secara ilmiah telah ditemukan temperamen individu digambarkan dengan memakai tiga atribut perilaku dan empat atribut dalam berfikir. Setiap atribut digambarkan dalam sebuah spektrum. Juga memiliki kelebihannya dan kekurangannya masing-masing.

Membangun Etiket Untuk Pengembangan Diri dalam Dunia Kerja Pada Karyawan Dandan

Membangun Etiket Untuk Pengembangan Diri dalam Dunia Kerja Pada Karyawan Dandan Tujuan Penulisan Artikel Artikel ini tulis bukan hanya sem...