Oleh : Dewi Ayu Utami
Hallo sobat dunia kampusđź‘‹ Setelah kemerdekaan, keberadaan bahasa dalam negara
Indonesia telah diresmikan sebagai bahasa nasional setelah adanya Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945 dan ditetapkannya Undang-Undang Dasar
(UUD) 1945. Sejak saat itu bahasa Indonesia juga menjadi bahasa sehari-hari
bagi masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia sangat penting dalam kehidupan
masyarakat. Dengan adanya bahasa, masyarakat dapat dengan mudah menjalin
komunikasi, selain itu masyarakat juga dapat dengan mudah untuk mengutarakan
sebuah ide, gagasan, perasaan, pikiran, pendapat dan kritiknya untuk
mengembangkan diri dan bersosialisasi dengan makhluk sosial lainnya.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi saat
ini dapat mempengaruhi komunikasi dan informasi yang ada, termasuk berbahasa
yang saat ini telah booming yaitu bahasa gaul. Sebenarnya bahasa gaul umumnya
sudah ada pada tahun 1980-an dengan sebutan bahasa prokem, yaitu bahasa yang
biasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang bersifat privasi, agar orang
lain tidak mengetahui pesan yang disampaikan pada kelompok tersebut. Kemunculan
bahasa gaul yang sedang terjadi saat ini memiliki ciri khas bahasa gaul mereka
sendiri yaitu dengan mengikuti tren di kalangan remaja saat ini. Latar belakang
dari bahasa gaul terdapat pada sosial budaya pemakainya sendiri. Jika ada satu
kelompok menggunakan bahasa gaul dengan sering, maka dapat mengakibatkan orang
disekeliling mereka yang bukan kelompoknya memperhatikan bahasa yang kelompok
tersebut ucapkan, dan seiring berjalannya waktu, orang tersebut akan mengerti
bahasa gaul dari kelompok tersebut dan mulai mempraktikkannya kembali kepada
kelompok baru lagi, begitu seterusnya.
Secara umum,
bahasa memiliki enam fungsi, diantaranya :
1. Bahasa sebagai
alat ekspresi diri, maksudnya
ialah bahasa berperan untuk mengungkapkan apa yang tersirat di dalam hati
masyarakat. Dengan adanya bahasa, masyarakat dapat mengutarakan isi hati nya
yang ingin mereka sampaikan.
2. Bahasa sebagai
alat komunikasi, maksudnya
ialah bahasa berperan untuk menyampaikan apa yang kita rasakan, ketahui,
pikirkan kepada orang lain.
3. Bahasa sebagai
alat integrasi dan adaptasi sosial, maksudnya
ialah melalui bahasa kita dapat saling mengenal satu sama lain, dapat mengenal
semua adat istiadat, tingkah laku, maupun tatakrama masyarakat serta mencoba
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut.
4. Bahasa sebagai
alat kontrol sosial, maksudnya ialah
bahasa berperan untuk mempengaruhi pandangan, sikap, tingkah laku masyarakat
agar sesuai dengan harapannya.
5. Bahasa sebagai
alat pemersatu berbagai ragam masyarakat,
maksudnya ialah bangsa Indonesia akan merasa aman dan serasi hidupnya jika kita
masyarakat yang berbeda latar belakang itu saling menguatkan, saling menghargai
dan menghormati, toleransi. Sehingga mereka tidak merasa bersaing dan tidak
merasa terjajah oleh masyarakat dari suku lain.
6. Bahasa sebagai
pengantar dalam dunia pendidikan,
maksudnya ialah bahasa Indonesia biasa dipakai sebagai pengantar di lembaga
pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Dalam pemakaian
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar juga memiliki konsekuensi yaitu ada
pada materi pembelajaran yang berbentuk media cetak seharusnya juga berbahasa
Indonesia, khususnya di perguruan tinggi.
Berikut contoh beberapa kata gaul yang sering
digunakan masyarakat dalam berbahasa sehari-hari :
1. Gue
Kata “Gue” yang artinya “Saya/Aku” merupakan bahasa
Betawi yang sudah luas digunakan jauh sebelum adanya bahasa prokem dikenal
masyarakat.
2. Lo / Lu
Kata “Lo” yang artinya “Anda/Kamu” merupakan bahasa
Betawi yang sudah luas digunakan jauh sebelum adanya bahasa prokem dikenal
masyarakat.
3. Alay
Kata ini singkatan gaul dari “Anak Layangan” yaitu
orang kampung yang norak.
4. Lebay
Kata “Lebay” merupakan kata hiperbola yang artinya
“berlebihan”.
5. Garing
Kata “Garing” berasal dari bahasa Sunda yang artinya
“tidak lucu”.
6. Kepo
Kata “Kepo” merupakan singkatan dari “Knowledge Everything
Particular Object” yang biasa digunakan untuk menngungkap bahwa seseorang itu
selalu ingin tahu.
7. Mantul
Kata “Mantul” ini singkatan gaul dari “Mantap Betul”.
Kata ini biasanya di lontarkan untuk mengapresiasi sesuatu kejadian.
8. Kuy
Kata “Kuy” ini merupakan kata balik dari ajakan “Yuk”.
Kata ini biasanya digunakan untuk jawaban iya, ayo.
9. Sabi
Kata “Sabi” ini merupakan kata balik dari “Bisa”.
Kata ini biasanya digunakan sama seperti kuy yaitu merupakan jawaban dari iya,
ayo.
10. Mager
Kata “Mager” ini singkatan gaul dari “Malas Gerak”. Kata
ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan bahwa kita malas dalam mengerjakan
sesuatu.
11. Bokek
Kata “Bokek” ini memiliki arti sedang tidak memiliki
uang.
12. Bokis
Kata “Bokis” ini memiliki arti pembohong.
13. Bro dan Sis
Kata “Bro” merupakan singkatan dari “Brother dan
Sister” ini biasanya digunakan sebagai panggilan teman dekat.
14. Cans dan Gans
Kata “Cans dan Gans” ini memiliki arti dari kata “Cantik
dan Ganteng”.
15. Caper
Kata “Caper” ini singkatan dari “Cari Perhatian”.
Dari beberapa kata gaul diatas, sudah tidak asing
lagi jika kita mendengarnya di tempat umum. Kehadiran bahasa gaul sudah
dianggap sebagai sesuatu yang wajar oleh sebagian masyarakat terutama
dikalangan anak remaja. Maraknya penggunaan bahasa gaul di kalangan masyarakat
tidak lain dan tidak bukan karena bersumber dari beberapa media seperti
internet, televisi maupun radio. Pada saat ini bahasa gaul terkadang memiliki
karakteristik tersendiri, hanya saja karakteristik tersebut dapat dibedakan dengan
dilihat dari pilihan kosakata atau ungkapannya. Bahasa gaul bersifat sementara
dan non formal, tidak jarang masyarakat masih menganggap bahwa kehadiran bahasa
gaul ini dapat merusak bahasa Indonesia yang baku.
Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia
Seiring berjalannya waktu, masih
banyak masyarakat Indonesia yang tidak pernah absen dalam menggunakan bahasa
gaul. Kita dapat menghindari pemakaian bahasa gaul yang tersebar luas di
masyarakat, dengan cara kita harus menanamkan rasa cinta kita dalam generasi
muda saat ini. Berikut pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia:
1. Bahasa Indonesia dapat terpinggirkan
Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif
yang diperlukan setiap bangsa termasuk bangsa Indonesia. Tanpa adanya Bahasa,
bangsa tidak akan berkembang. Bahasa menunjukkan identitas bangsa. Erat
kaitannya dengan budaya sebuah generasi muda saat ini. Jika generasi muda saat
ini telah memudarkan bahasa Indonesia lebih dalam, maka bahasa Indonesia akan
semakin terbawah dalam menahan bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas
bangsa. Dalam kondisi saat ini, generasi muda sangat perlu adanya pembinaan
sejak dini, karena pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin
pada perilaku generasi muda yang mulai perlahan meninggalkan bahasa Indonesia
dan berlanjut menggunakan bahasa gaul.
2. Derajat Bahasa Indonesia dapat menurun
Bahasa gaul sangat mudah untuk digunakan dalam
berkomunikasi kesesama makhluk sosial lainnya dan hanya tertentu saja yang
mengerti arti dari bahasa gaul. Maka dari itu, remaja lebih memilih untuk
menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga dapat
mengakibatkan pudarnya bahasa Indonesia, bahkan dianggap kuno di mata remaja
saat ini.
3. Dapat menyulitkan pemakaian Bahasa Indonesia
Siapa sangka bahasa gaul dapat menyulitkan
penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Sering kali di sekolah,
tempat kerja, keluarga diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Tidak mungkin jika ulangan di sekolah, adanya pekerjaan
rumah itu menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam
tatanan bahasa akademis. Sama hal nya dengan kondisi kantor, untuk membuat
laporan tidak diperkenankan menggunakan bahasa gaul. Alangkah baiknya lihatlah
situasi dan kondisi ketika hendak memakai bahasa gaul.
4. Menyebabkan kesalahpahaman bahasa
Ketika bahasa gaul sudah menjadi bahasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka bisa saja bahasa gaul bisa
mengganggu siapapun itu yang membaca atau mendengar jika orang tersebut tidak
mengetahui maksud dari kata gaul tersebut. Terlebih lagi jika dalam bentuk
tulisan, sangat memakan waktu lebih untuk dapat memahaminya.
5. Bahasa Indonesia terancam punah
Kalangan remaja semakin sering menggunakan bahasa
gaul dapat menimbulkan ancaman serius untuk bahasa Indonesia. Jika bahasa
Indonesia terancam punah, maka pertanda akan semakin buruk kemampuan berbahasa
bagi generasi muda saat ini. Masyarakat Indonesia juga menganggap remeh bahasa
Indonesia dan tidak mau mempelajari lebih lanjut karena mereka merasa bahwa
dirinya sudah menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sehingga tidak
dapat pungkiri jika suatu saat nanti bahasa Indonesia bisa hilang oleh bahasa
gaul di masa yang akan datang.
Generasi muda saat ini sangat perlu pelatihan dan
bimbingan terkait penggunaan berbahasa di Indonesia. Karena, jika generasi muda
tidak menggunakan bahasa gaul, maka mereka dianggap bahwa diirinya ketinggalan
zaman, kuno, tidak gaul, dan sebagainya. Bahkan menurut kamus bahasa gaul itu
berarti pandai berteman, tangkap jika di ajak berbicara, cerdas, berwawasan
luas. Tetapi, semakin berkembangnya zaman, banyak bermunculan sesuatu baru yang
kemudia dituntut untuk menemukan cara berpikir baru dan cara berkomunikasi yang
baru pula.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa
gaul memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa yang
digunakan oleh kalangan remaja ini muncul karena kreativitas saat mengolah kata
baku dalam bahasa Indonesia menjadi kata tidak baku dan cenderung tidak lazim.
Penggunaan bahasa gaul sering kita jumpai dan kita lihat di iklan televisi,
lirik lagu, novel, jejaring sosial dan lain-lain. Dengan itu dapat dinyatakan
bahwa tumbuhnya bahasa gaul ditengah keberadaan bahasa Indonesia itu tidak dapat
dihindari, hal ini karena pengaruh perkembangan teknologi serta pemakaiannya
oleh sebagian besar remaja sehingga cepat atau lambat bahasa Indonesia akan
tergeser keberadaannya. Bahasa gaul sebagai bahasa pergaulan generasi muda
merupakan keanekaragaman budaya negara ini dalam bidang bahasa. Seharusnya
bahasa gaul lebih baik digunakan secukupnya dan digunakan tepat sesuai dengan situasi
dan kondisi dibandingkan dengan menggunakannya secara berlebihan. Bahasa gaul
sangat berperan dalam pembentukan bahasa yang digunakan terhadap kalangan
remaja saat ini, karena penggunaannya yang bersifat santai dan fleksibel. Namun
alangkah baiknya jika kita dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, sehingga keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan tetap
terjaga. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, jadi sebagai masyarakat
Indonesia yang peduli dan menghormati bahasa nasionalnya, harus menjaga dan
turut melestarikan bahasa kita yaitu bahasa Indonesia. Jika kita sudah
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka secara langsung orang
yang berada di sekitar kita maka perlahan akan mengikuti kebiasaan kita yaitu
dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Referensi
No comments:
Post a Comment